Minggu, 05 Mei 2013

Sofskill 3 " Produktivitas Yang Rendah"

Produktivitas Yang Rendah Rendahnya tingkat produktivitas ini disebabkan oleh terlalu besarnya jumlah penduduk dibandingkan dengan luas tanah yang tersedia, juga karena teknologi yang dipergunakan disektor pertanian dinegara-negara berkembang itu sering sekali masih rendahnya atau bahkan primitif. Walaupuns suatu negara memiliki luas tanah yang berlimpah-limpah, namun,jika teknologi yang digunakan masih primitif, seperti masih yang digunakannya bajak tangan dan penyisir tanah yang digerakkan oleh manusia atau binatang (sapi, kerbau, kedelai), maka setiap petani tidak mungkin mengelolah lahan dari lebih dari 5-8 hektar. Selain itu, banyak petani di negara-negara Dunia Ketiga, khususnya dikawasan Asia dan Amerika Latin yang tidak memiliki tanahnya sendiri. Mereka hanya menyewa sebidang tanah garapan yang sempit dari para tuan rumah. Dalam kenyataannya, dibawah negara berkembang, para petani hanya memiliki tanah rata-rata seluas 1-3 hektar. Dewasa ini, luas tanah mereka tidak lagi seluas itu, dan ukurannya semakin hari semakin sempit. Hasil tanah tersebut sangat diandalkan untuk memenuhi secara beramai-ramai, baik itu secara langsung (langsung dikonsumsi oleh keluarganya) maupun tidak langsung (hasil panen tersebut dijual dulu ke daerah perkotaan dan nonpertanian), sehingga rata-rata setiap hektar tanah dipakai untuk menghidupi 10-15 orang. Oleh karena itu, wajar saja jika usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas pertanian serta menaikkan produktivitas pertanian serta menaikkan produksi rata-rata per hektar tanaman padi, gandum, jagung, kedelai, dam padi-padian, dewasa ini merupakan proritas utama dalam pembangunan nasional di banyak negara berkembang. Peranan sumber daya alam dalam dalam peningkatan produktivitas baik dilihat dari jumlah maupun mutunya memang sangat penting. Namun kenyataan memperlihatkan bahwa faktor peranan tersebut tidak selalu sama di setiap Negara. Sebagai ilustrasi, Singapura adalah sebuah negara kecil yang memiliki sumber daya alam yang sangat minim, namun dikenal sebagai negara yang telah berhasil memperlihatkan bahwa keterbatasan sumber daya alam bukan penghalang untuk meningkatkan produktivitasnya. Wiyono, dalam (Kasnawi,2006) mengemukakan bahwa produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh enam hal, yaitu: a) Perkembangan barang modal per pekerja. b) Perbaikan tingkat ketrampilan, pendidikan dan kesehatan pekerja. c) Meningkatkan skala usaha. d) Perpindahan pekerja antar jenis kegiatan. e) Perubahan komposisi output dari tiap sektor atau sub sektor. f) Perubahan teknik produksi.