Kamis, 01 November 2012

KASUS 1 Arthur Andersen, Praktik Akuntansi yang Dipertanyakan Arthur Andersen LPP adalah salah satu firma akuntansi terbesar di AS yang berdiri sejak 1913. Di masa-masa awalnya Andersen memiliki standar-standar profesi akuntansi dan mengembangkan inisiatif-inisiatif baru pada kekuatan-kekuatan integritasnya Arthur Andersen pernah menjadi model sebuah karakter teguh hati dan integritas yang merupakan profesionalitas dalam akuntansi. Tetapi kebangkrutan klien-klien besar membuka skandal-skandal besar yang membuat firma akuntansi ini tutup. Kasus-Kasus Penyebab Keruntuhan Arthur Andersen BFA Skandal Baptist Foundation of Arizona (BFA) menjadi kebangkrutan terbesar perusahaan amal nirlaba dalam sejarah AS, dimana Andersen bertindak sebagai auditornya. Mereka dianggap menipu investor sebesar $570 juta. BFA didirikan untuk menghimpun dana dan mengelola gereja di Arizona. Lembaga ini bekerja seperti bank, membayar bunga deposito yang digunakan sebagian besar untuk berinvestasi di Arizona real estate. Ini merupakan investasi yang lebih spekulatif daripada apa yang dilakukan lembaga pembaptis lainnya. Masalah dimulai ketika pasar real estate mengalami penurunan, dan manajemen dituntut untuk menghasilkan keuntungan. Karenanya, pengurus yayasan diduga menyembunyikan kerugian dari investor sejak 1986 dengan menjual beberapa properti dengan harga tinggi kepada entitas-entitas yang telah meminjam uang dari ayyasan yang tak mungkin membayar properti kecuali kondisi pasar real estate berbalik. Dalam dokumen pengadilan apa yang disebut dengan “skema Ponzi” setelah kasus peniupuan yang terkenal, pejabat yayasan diduga mengambil uang dari investor baru untuk membayar investor yang sudah ada untuk menjaga arus kas. Sementara itu, pejabat puncak menerima gaji. Skema ini akhirnya terurai, mengarah pada investigasi kriminal dan tuntutan terhadap BFA dan Andersen. Akhirnya, yayasan mengajukan petisi Bab 11 mengenai perlindungan kebangkrutan pada tahun 1999. Gugatan investor terhadap Andersen menuduh perusahaan ini melakukan pemalsuan dan menyesatkan laporan keuangan BFA. Dalam sebuah pernyataannya di tahun 2000, Andersen merespon rasa simpatinya kepada BFA tetapi membela keakuratan dengan opininya tentang audit. Namun setelah dua tahun penyelidikan, laporan menunjukkan bahwa Andersen sudah diperingatkan kemungkinan kegiatan penipuan oleh beberapa karyawan BFA, yang akhirnya perusahaan setuju untuk membayar $217 juta untuk menyelesaikan gugatan dengan pemegang saham pada taun 2002. Sunbeam Masalah Andersen dengan Sunbeam bermula dari kegagalan audit yang membuat kesalahan serius pada akuntansinya yang akhirnya menghasilkan tuntutan class action dari investor Sunbeam. Baik dari gugatan hukum dan perintah sipil yang diajukan SEC menuduh Sunbeam membesar-besarkan penghasilan melaului strategi penipuan akuntansi, seperti pendapatan “cookie jar”, recording revenue on contingent sales, dan mempercepat penjualan dari periode selanjutnya ke kuartal masa kini. Perusahaan juga dituduh melakukan hal yang tidak benar melakukan transaksi “bill-and-hold”, dimana menggembungkan pesanan bulan depan dari pengiriman sebenarnya dan tagihannya. Akibatnya, Sunbeam dipaksa meyatakan kembali laporan keuangan selama enam kuartal. SEC juga menuduh Arthur Andersen. Pada 2001, Sunbeam mengajukan petisi kepada Pengadilan kepailitan AS Distrik Selatan New York dengan Bab 11 Judul 11 tentang aturan kebangkrutan. Agustus 2002, pengadilan memutuskan pembayaran sebesar $141 juta. Andersen setuju membayar $110 juta untuk menyeleaikan klaim tanpa mengakui kesalahan dan tanggung jawab. Sunbeam mengalami kerugian pemegang saham sebesar $4,4 miliar dan kehilangan ribuan karyawannya. Sunbeam terbebas dari kebangkrutan. Waste Management Andersen juga terlibat dalam pengadilan atas data akuntansi yang dipertanyakan mengenai pendapatan yang berlebih sebesar $1,4 miliar dari Waste Management. Gugatan diajukan oleh SEC atas penipuan laporan keuangan selama lebih dari lima tahun. Menurut SEC, Waste Management membayar jasa audit kepada Andersen, yang menyarankan bahwa bisa memperoleh biaya tambahan melalui “tugas khusus”. Awalnya Andersen mengidentifikasi praktek-praktek akuntansi yang tidak tepat dan disajikan kepada Waste Management. Namun pimpinan Waste Management menolak mengkoreksi. Hal ini dilihat oleh SEC sebagai upaya menutupi penipuan masa lalu untuk melakukan penipuan masa depan. Hasilnya, Andersen harus membayar $220 juta ke pemegang saham Waste Management dan $7 juta ke SEC. Andersen dipaksa untuk melakukan perjanjian untuk tidak melakukan laporan palsu di masa mendatang atau izin usahanya akan dicabut – suatu persetujuan yang kemudian memutuskan hubungannya dengan Enron. Enron Bulan Oktober 2001, SEC mengumumkan investigasi akuntansi Enron, salah satu klien terbesar Andersen. Dengan Enron, Andersen mampu membuat 80 persen perusahaan minyak dan gas menjadi kliennya. Namun, pada November 2001 harus mengalami kerugian sebesar $586 juta. Dalam sebulan, Enron bangkrut. Departemen Kehakiman AS menmulai melakukan penyelidikan kriminal pada 2002 yang mendorong Andersen dan kliennya runtuh. Perusahaan audit akhirnya mengakui telah menghancurkan dokumen yang berkaitan dengan audit Enron yang menghambat putusan. Atas kasus itu, Nancy Temple, pengacara Andersen meminta perlindungan Amandemen Kelima yang dengan demikian tidak memiliki saksi. Banyak pihak yang menamainya sebagai “bujukan koruptif” yang menyesatkan. Dia menginstruksikan David Duncan, supervisor Andersen dalam pengawasan rekening Enron, untuk menghapus namanya dari memo yang bisa memberatkannya. Pada Juni 2005, pengadilan memutuskan Andersen bersalah menghambat peradilan, menjadikannya perusahaan akuntan pertama yang dipidana. Perusahaan setuju untuk menghentikan auditing publik pada 31 Agustus 2002, yang pada prinsipnya mematikan bisnisnya. Perusahaan Telekomunikasi Sayangnya, tuduhan penipuan tidak berakhir pada kasus Enron. Berita segera muncul ketika WorldCom, klien terbesar Andersen, memiliki penyimpangan sebesar $3,9 miliar. Harga sahamnya kemudian jatuh dan investor melayangkan serangkaian tuntutan hukum yang mengirim WorldCOm ke Pengadilan Kepailitan. Andersen menyalahkan WorldCom dan berikeras bahwa penyimpangan tidak pernah diungkapkan kepada auditor dan bahwa ia telah memenuhi standar SEC dalam auditnya. WorldCOm balik menuduh Andersen karena gagal menemukan penyimpangan yang ada. Selama kasus Enron dan WorldCOm berlanjut, banyak perusahaan-perusahaan lainnya dituduh melakukan penyimpangan akuntansi. Komentar : Dalam hal ini, Arthur Andersen LPP salah satu firma akuntansi di Amerika Serikat telah melakukan pelanggaran etika dalam pelaksanaan pengauditan. Hal ini dapat dibuktikan dengan hal – hal berikut : • Adanya praktik discrimination of information/unfair discrimination, terlihat dari tindakan dan perilaku yang tidak sehat dari manajemen yang berperan besar pada kebangkrutan perusahaan, terjadinya pelanggaran terhadap norma etika corporate governance dan corporate responsibility oleh manajemen perusahaan, dan perilaku manajemen perusahaan merupakan pelanggaran besar-besaran terhadap kepercayaan yang diberikan kepada perusahaan. • Adanya penyesatan informasi. Dalam kasus Enron misalnya, pihak manajemen Enron maupun Arthur Andersen mengetahui tentang praktek akuntansi dan bisnis yang tidak sehat. Tetapi demi mempertahankan kepercayaan dari investor dan publik kedua belah pihak merekayasa laporan keuangan mulai dari tahun 1985 sampai dengan Enron menjadi hancur berantakan. Bahkan CEO Enron saat menjelang kebangkrutannya masih tetap melakukan Deception dengan menyebutkan bahwa Enron secara berkesinambungan memberikan prospek yang sangat baik. Andersen tidak mau mengungkapkan apa sebenarnya terjadi dengan Enron, bahkan awal tahun 2001 berdasarkan hasil evaluasi Enron tetap dipertahankan. • Arthur Andersen, merupakan kantor akuntan publik tidak hanya melakukan manipulasi laporan keuangan, Andersen juga telah melakukan tindakan yang tidak etis, dalam kasus Enron adalah dengan menghancurkan dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan kasus Enron. Arthur Andersen memusnahkan dokumen pada periode sejak kasus Enron mulai mencuat ke permukaan, sampai dengan munculnya panggilan pengadilan. Walaupun penghancuran dokumen tersebut sesuai kebijakan internal Andersen, tetapi kasus ini dianggap melanggar hukum dan menyebabkan kredibilitas Arthur Andersen hancur. Disini Andersen telah ingkar dari sikap profesionallisme sebagai akuntan independen dengan melakukan tindakan menerbitkan laporan audit yang salah dan meyesatkan. Ada beberapa poin yang membuktikan bahwa budaya perusahaan berkontribusi terhadap kejatuhan perusahaan, diantaranya: • Pertumbuhan perusahaan dijadikan prioritas utama dan menekankan pada perekrutran dan mempertahankan klien-klien besar, namun mutu dan independensi audit dikorbankan. • Standar-standar profesi akuntansi dan integritas yang menjadi contoh perusahaan-perusahaan lainnya luntur seiring motivasi meraup keuntungan yang lebih besar. • Perusahaan terlalu fokus terhadap pertumbuhan, sehingga tanpa sadar menghasilkan perubahan mendasar dalam budaya perusahaan. Perubahan sikap lebih memprioritaskan mendapatkan bisnis konsultasi yang memiliki pertumbuhan keuntungan lebih besar lebih tinggi dibanding menyediakan layanan auditing yang obyektif yang merupakan dasar dari awal mula berdirinya Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen. Pada akhirnya ini menggiring pada kehancuran perusahaan. • Andersen menjadi membatasi pengawasan terhadap tim audit akibat kurangnya check and balances yang bisa terlihat ketika tim audit telah menyimpang dari kebijakan semula. • Sikap Arthur Andersen yang memusnahkan dokumen pada periode sejak kasus Enron mulai mencuat ke permukaan, sampai dengan munculnya panggilan pengadilan. Walaupun penghancuran dokumen tersebut sesuai kebijakan internal Andersen, tetapi kasus ini dianggap melanggar hokum dan menyebabkan kredibilitas Arthur Andersen hancur. Akibatnya, banyak klien Andersen yang memutuskan hubungan dan Arthur Andersen pun ditutup. Dari kasus ini banyak terjadi perilaku tidak etis. Perilaku tidak etis paling paling mengemuka disini adalah adalah adanya manipulasi laporan keuangan untuk menunjukkan seolah-olah kinerja perusahaan baik. Andersen telah menciderai kepercayaan dari pihak stock holder untuk memberikan suatu informasi yang adil mengenai pertanggungjawaban dari pihak agen dalam mengemban amanah. Faktor tersebut adalah merupakan perilaku tidak etis yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai keadilan dalam Islam dan dalam bisnis membahayakan. Faktor penyebab kecurangan tersebut diantaranya dilatarbelakangi oleh sikap tidak etis, tidak jujur, karakter moral yang rendah, dominasi kepercayaan, dan lemahnya pengendalian. Hal tersebut akan dapat dihindari melalui meningkatkan moral, akhlak, etika, perilaku, dan lain sebagainya, karena tindakan yang bermoral akan memberikan implikasi terhadap kepercayaan publik. Dalam kasus Andersen diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati investor. Ini merupakan salah satu contoh kasus pelanggaran etika profesi Auditor yang terjadi di Amerika Serikat, sebuah negara yang memiliki perangkat Undang-undang bisnis dan pasar modal yang lebih lengkap. Hal ini terjadi akibat keegoisan satu pihak terhadap pihak lain, dalam hal ini pihak-pihak yang selama ini diuntungkan atas penipuan laporan keuangan terhadap pihak yang telah tertipu. Hal ini buah dari sebuah ketidakjujuran, kebohongan atau dari praktik bisnis yang tidak etis yang berakibat hutang dan sebuah kehancuran yang menyisakan penderitaan bagi banyak pihak disamping proses peradilan dan tuntutan hukum Untuk itulah kode etik profesi harus dibuat untuk menopang praktik yang sehat bebas dari kecurangan. Kode etik mengatur anggotanya dan menjelaskan hal apa yang baik dan tidak baik dan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebagai anggota profesi baik dalam berhubungan dengan kolega, klien, publik dan karyawan sendiri. Yang harus menjadi sebuah pelajaran bahwa sesungguhnya suatu praktik atau perilaku yang dilandasi dengan ketidakbaikan maka akhirnya akan menuai ketidakbaikan pula termasuk kerugian bagi banyak pihak.

Tugas softskill minggu ke-2

KASUS 1 Arthur Andersen, Praktik Akuntansi yang Dipertanyakan Arthur Andersen LPP adalah salah satu firma akuntansi terbesar di AS yang berdiri sejak 1913. Di masa-masa awalnya Andersen memiliki standar-standar profesi akuntansi dan mengembangkan inisiatif-inisiatif baru pada kekuatan-kekuatan integritasnya Arthur Andersen pernah menjadi model sebuah karakter teguh hati dan integritas yang merupakan profesionalitas dalam akuntansi. Tetapi kebangkrutan klien-klien besar membuka skandal-skandal besar yang membuat firma akuntansi ini tutup. Kasus-Kasus Penyebab Keruntuhan Arthur Andersen BFA Skandal Baptist Foundation of Arizona (BFA) menjadi kebangkrutan terbesar perusahaan amal nirlaba dalam sejarah AS, dimana Andersen bertindak sebagai auditornya. Mereka dianggap menipu investor sebesar $570 juta. BFA didirikan untuk menghimpun dana dan mengelola gereja di Arizona. Lembaga ini bekerja seperti bank, membayar bunga deposito yang digunakan sebagian besar untuk berinvestasi di Arizona real estate. Ini merupakan investasi yang lebih spekulatif daripada apa yang dilakukan lembaga pembaptis lainnya. Masalah dimulai ketika pasar real estate mengalami penurunan, dan manajemen dituntut untuk menghasilkan keuntungan. Karenanya, pengurus yayasan diduga menyembunyikan kerugian dari investor sejak 1986 dengan menjual beberapa properti dengan harga tinggi kepada entitas-entitas yang telah meminjam uang dari ayyasan yang tak mungkin membayar properti kecuali kondisi pasar real estate berbalik. Dalam dokumen pengadilan apa yang disebut dengan “skema Ponzi” setelah kasus peniupuan yang terkenal, pejabat yayasan diduga mengambil uang dari investor baru untuk membayar investor yang sudah ada untuk menjaga arus kas. Sementara itu, pejabat puncak menerima gaji. Skema ini akhirnya terurai, mengarah pada investigasi kriminal dan tuntutan terhadap BFA dan Andersen. Akhirnya, yayasan mengajukan petisi Bab 11 mengenai perlindungan kebangkrutan pada tahun 1999. Gugatan investor terhadap Andersen menuduh perusahaan ini melakukan pemalsuan dan menyesatkan laporan keuangan BFA. Dalam sebuah pernyataannya di tahun 2000, Andersen merespon rasa simpatinya kepada BFA tetapi membela keakuratan dengan opininya tentang audit. Namun setelah dua tahun penyelidikan, laporan menunjukkan bahwa Andersen sudah diperingatkan kemungkinan kegiatan penipuan oleh beberapa karyawan BFA, yang akhirnya perusahaan setuju untuk membayar $217 juta untuk menyelesaikan gugatan dengan pemegang saham pada taun 2002. Sunbeam Masalah Andersen dengan Sunbeam bermula dari kegagalan audit yang membuat kesalahan serius pada akuntansinya yang akhirnya menghasilkan tuntutan class action dari investor Sunbeam. Baik dari gugatan hukum dan perintah sipil yang diajukan SEC menuduh Sunbeam membesar-besarkan penghasilan melaului strategi penipuan akuntansi, seperti pendapatan “cookie jar”, recording revenue on contingent sales, dan mempercepat penjualan dari periode selanjutnya ke kuartal masa kini. Perusahaan juga dituduh melakukan hal yang tidak benar melakukan transaksi “bill-and-hold”, dimana menggembungkan pesanan bulan depan dari pengiriman sebenarnya dan tagihannya. Akibatnya, Sunbeam dipaksa meyatakan kembali laporan keuangan selama enam kuartal. SEC juga menuduh Arthur Andersen. Pada 2001, Sunbeam mengajukan petisi kepada Pengadilan kepailitan AS Distrik Selatan New York dengan Bab 11 Judul 11 tentang aturan kebangkrutan. Agustus 2002, pengadilan memutuskan pembayaran sebesar $141 juta. Andersen setuju membayar $110 juta untuk menyeleaikan klaim tanpa mengakui kesalahan dan tanggung jawab. Sunbeam mengalami kerugian pemegang saham sebesar $4,4 miliar dan kehilangan ribuan karyawannya. Sunbeam terbebas dari kebangkrutan. Waste Management Andersen juga terlibat dalam pengadilan atas data akuntansi yang dipertanyakan mengenai pendapatan yang berlebih sebesar $1,4 miliar dari Waste Management. Gugatan diajukan oleh SEC atas penipuan laporan keuangan selama lebih dari lima tahun. Menurut SEC, Waste Management membayar jasa audit kepada Andersen, yang menyarankan bahwa bisa memperoleh biaya tambahan melalui “tugas khusus”. Awalnya Andersen mengidentifikasi praktek-praktek akuntansi yang tidak tepat dan disajikan kepada Waste Management. Namun pimpinan Waste Management menolak mengkoreksi. Hal ini dilihat oleh SEC sebagai upaya menutupi penipuan masa lalu untuk melakukan penipuan masa depan. Hasilnya, Andersen harus membayar $220 juta ke pemegang saham Waste Management dan $7 juta ke SEC. Andersen dipaksa untuk melakukan perjanjian untuk tidak melakukan laporan palsu di masa mendatang atau izin usahanya akan dicabut – suatu persetujuan yang kemudian memutuskan hubungannya dengan Enron. Enron Bulan Oktober 2001, SEC mengumumkan investigasi akuntansi Enron, salah satu klien terbesar Andersen. Dengan Enron, Andersen mampu membuat 80 persen perusahaan minyak dan gas menjadi kliennya. Namun, pada November 2001 harus mengalami kerugian sebesar $586 juta. Dalam sebulan, Enron bangkrut. Departemen Kehakiman AS menmulai melakukan penyelidikan kriminal pada 2002 yang mendorong Andersen dan kliennya runtuh. Perusahaan audit akhirnya mengakui telah menghancurkan dokumen yang berkaitan dengan audit Enron yang menghambat putusan. Atas kasus itu, Nancy Temple, pengacara Andersen meminta perlindungan Amandemen Kelima yang dengan demikian tidak memiliki saksi. Banyak pihak yang menamainya sebagai “bujukan koruptif” yang menyesatkan. Dia menginstruksikan David Duncan, supervisor Andersen dalam pengawasan rekening Enron, untuk menghapus namanya dari memo yang bisa memberatkannya. Pada Juni 2005, pengadilan memutuskan Andersen bersalah menghambat peradilan, menjadikannya perusahaan akuntan pertama yang dipidana. Perusahaan setuju untuk menghentikan auditing publik pada 31 Agustus 2002, yang pada prinsipnya mematikan bisnisnya. Perusahaan Telekomunikasi Sayangnya, tuduhan penipuan tidak berakhir pada kasus Enron. Berita segera muncul ketika WorldCom, klien terbesar Andersen, memiliki penyimpangan sebesar $3,9 miliar. Harga sahamnya kemudian jatuh dan investor melayangkan serangkaian tuntutan hukum yang mengirim WorldCOm ke Pengadilan Kepailitan. Andersen menyalahkan WorldCom dan berikeras bahwa penyimpangan tidak pernah diungkapkan kepada auditor dan bahwa ia telah memenuhi standar SEC dalam auditnya. WorldCOm balik menuduh Andersen karena gagal menemukan penyimpangan yang ada. Selama kasus Enron dan WorldCOm berlanjut, banyak perusahaan-perusahaan lainnya dituduh melakukan penyimpangan akuntansi. Komentar : Dalam hal ini, Arthur Andersen LPP salah satu firma akuntansi di Amerika Serikat telah melakukan pelanggaran etika dalam pelaksanaan pengauditan. Hal ini dapat dibuktikan dengan hal – hal berikut : • Adanya praktik discrimination of information/unfair discrimination, terlihat dari tindakan dan perilaku yang tidak sehat dari manajemen yang berperan besar pada kebangkrutan perusahaan, terjadinya pelanggaran terhadap norma etika corporate governance dan corporate responsibility oleh manajemen perusahaan, dan perilaku manajemen perusahaan merupakan pelanggaran besar-besaran terhadap kepercayaan yang diberikan kepada perusahaan. • Adanya penyesatan informasi. Dalam kasus Enron misalnya, pihak manajemen Enron maupun Arthur Andersen mengetahui tentang praktek akuntansi dan bisnis yang tidak sehat. Tetapi demi mempertahankan kepercayaan dari investor dan publik kedua belah pihak merekayasa laporan keuangan mulai dari tahun 1985 sampai dengan Enron menjadi hancur berantakan. Bahkan CEO Enron saat menjelang kebangkrutannya masih tetap melakukan Deception dengan menyebutkan bahwa Enron secara berkesinambungan memberikan prospek yang sangat baik. Andersen tidak mau mengungkapkan apa sebenarnya terjadi dengan Enron, bahkan awal tahun 2001 berdasarkan hasil evaluasi Enron tetap dipertahankan. • Arthur Andersen, merupakan kantor akuntan publik tidak hanya melakukan manipulasi laporan keuangan, Andersen juga telah melakukan tindakan yang tidak etis, dalam kasus Enron adalah dengan menghancurkan dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan kasus Enron. Arthur Andersen memusnahkan dokumen pada periode sejak kasus Enron mulai mencuat ke permukaan, sampai dengan munculnya panggilan pengadilan. Walaupun penghancuran dokumen tersebut sesuai kebijakan internal Andersen, tetapi kasus ini dianggap melanggar hukum dan menyebabkan kredibilitas Arthur Andersen hancur. Disini Andersen telah ingkar dari sikap profesionallisme sebagai akuntan independen dengan melakukan tindakan menerbitkan laporan audit yang salah dan meyesatkan. Ada beberapa poin yang membuktikan bahwa budaya perusahaan berkontribusi terhadap kejatuhan perusahaan, diantaranya: • Pertumbuhan perusahaan dijadikan prioritas utama dan menekankan pada perekrutran dan mempertahankan klien-klien besar, namun mutu dan independensi audit dikorbankan. • Standar-standar profesi akuntansi dan integritas yang menjadi contoh perusahaan-perusahaan lainnya luntur seiring motivasi meraup keuntungan yang lebih besar. • Perusahaan terlalu fokus terhadap pertumbuhan, sehingga tanpa sadar menghasilkan perubahan mendasar dalam budaya perusahaan. Perubahan sikap lebih memprioritaskan mendapatkan bisnis konsultasi yang memiliki pertumbuhan keuntungan lebih besar lebih tinggi dibanding menyediakan layanan auditing yang obyektif yang merupakan dasar dari awal mula berdirinya Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen. Pada akhirnya ini menggiring pada kehancuran perusahaan. • Andersen menjadi membatasi pengawasan terhadap tim audit akibat kurangnya check and balances yang bisa terlihat ketika tim audit telah menyimpang dari kebijakan semula. • Sikap Arthur Andersen yang memusnahkan dokumen pada periode sejak kasus Enron mulai mencuat ke permukaan, sampai dengan munculnya panggilan pengadilan. Walaupun penghancuran dokumen tersebut sesuai kebijakan internal Andersen, tetapi kasus ini dianggap melanggar hokum dan menyebabkan kredibilitas Arthur Andersen hancur. Akibatnya, banyak klien Andersen yang memutuskan hubungan dan Arthur Andersen pun ditutup. Dari kasus ini banyak terjadi perilaku tidak etis. Perilaku tidak etis paling paling mengemuka disini adalah adalah adanya manipulasi laporan keuangan untuk menunjukkan seolah-olah kinerja perusahaan baik. Andersen telah menciderai kepercayaan dari pihak stock holder untuk memberikan suatu informasi yang adil mengenai pertanggungjawaban dari pihak agen dalam mengemban amanah. Faktor tersebut adalah merupakan perilaku tidak etis yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai keadilan dalam Islam dan dalam bisnis membahayakan. Faktor penyebab kecurangan tersebut diantaranya dilatarbelakangi oleh sikap tidak etis, tidak jujur, karakter moral yang rendah, dominasi kepercayaan, dan lemahnya pengendalian. Hal tersebut akan dapat dihindari melalui meningkatkan moral, akhlak, etika, perilaku, dan lain sebagainya, karena tindakan yang bermoral akan memberikan implikasi terhadap kepercayaan publik. Dalam kasus Andersen diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati investor. Ini merupakan salah satu contoh kasus pelanggaran etika profesi Auditor yang terjadi di Amerika Serikat, sebuah negara yang memiliki perangkat Undang-undang bisnis dan pasar modal yang lebih lengkap. Hal ini terjadi akibat keegoisan satu pihak terhadap pihak lain, dalam hal ini pihak-pihak yang selama ini diuntungkan atas penipuan laporan keuangan terhadap pihak yang telah tertipu. Hal ini buah dari sebuah ketidakjujuran, kebohongan atau dari praktik bisnis yang tidak etis yang berakibat hutang dan sebuah kehancuran yang menyisakan penderitaan bagi banyak pihak disamping proses peradilan dan tuntutan hukum Untuk itulah kode etik profesi harus dibuat untuk menopang praktik yang sehat bebas dari kecurangan. Kode etik mengatur anggotanya dan menjelaskan hal apa yang baik dan tidak baik dan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebagai anggota profesi baik dalam berhubungan dengan kolega, klien, publik dan karyawan sendiri. Yang harus menjadi sebuah pelajaran bahwa sesungguhnya suatu praktik atau perilaku yang dilandasi dengan ketidakbaikan maka akhirnya akan menuai ketidakbaikan pula termasuk kerugian bagi banyak pihak.

Tugas Sofskill minggu ke tiga dan empat

1.Pengertian kode etik akuntan indonesia adalah Sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. 2.Kredibilitas merupakan kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan. Aplikasi umum yang sah dari istilah kredibilitas berkaitan dengan kesaksian dari seseorang atau suatu lembaga selama persidangan. Kesaksian haruslah kompeten dan kredibel apabila ingin diterima sebagai bukti sebuah isu yang diperdebatkan. Profesionalisme merupakan paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang profesional atau ahli. Skeptise murupakan kaniran (paham) yang memandang sesuatu selalu tidak pasti (meragukan, mencurigakan) contohnya; kesulitan itu telah banyak menimbulkan skeptisisme terhadap kesanggupan dalam menanggapi gejolak hubungan internasional. Jadi secara umum skeptis-isme adalah ketidakpercayaan atau keraguan seseorang tentang sesuatu yang belum tentu kebenarannya. Konservatisme merupakan paham politik yang ingin mempertahankan tradisi dan stabilitas sosial, melestarikan pranata yang sudah ada, menghendaki perkembangan setapak demi setapak, serta menentang perubahan yang radikal. Integritas adalah kualitas diri positif yang dimiliki seseorang (jujur, dapat dipercaya dan tidak pernah ingkar janji).

Jumat, 19 Oktober 2012

Sofskill minggu ke -3

Contoh dari kasus bribery Saya mengambil contoh kasus dari Puguh Wirawan. KPK saat itu juga mengamankan uang sebesar Rp250 juta yang diduga uang suap. Namun, saat ditanya untuk apa sebenarnya uang seperempat miliar rupiah itu, Puguh tak mau berkomentar. "Ya sudah kalau Pak Syarifuddin ngakunya begitu (uang itu dari Puguh)," ujar dia usai menjalani pemeriksaan di kantor KPK, Jakarta, Selasa 14 Juni 2011. Sementara itu kuasa hukum Puguh, Sheila Salomo menjelaskan kliennya memberikan uang itu sebagai tanda terima kasih kepada Hakim Syarifudin. "Atas jasa-jasanya, karena asetnya kan sudah terjual, satu dijamin ke BNI, satunya lagi bundel pailit," ungkap dia. Kuasa hukum Puguh membantah bahwa uang yang diberikan Puguh ke hakim Syarifudin berasal dari pengacara ternama. Namun, diperoleh dari hasil penjualan aset. "Dari fee Pak Puguh, sama teman-temanya, menurut pengakuan Pak Puguh demikian," tambah Sheila. Sebagaimana diketahui Puguh Wirawan dipanggil KPK sebagai saksi kasus suap hakim pengadilan negeri Jakarta Pusat Syarifudin Umar. Dia diperiksa untuk dicocokkan contoh suaranya dengan rekaman yang dimiliki KPK. "Tadi diperiksa sample suara Pak Puguh hanya itu. Dia tidak bilang untuk apa tapi dia biasanya untuk mencocokkan suara seseorang, saya sebagai kuasa hukum tersangka hanya dipanggil untuk sample suara," terangnya. Selain memeriksa Puguh, KPK hari ini juga meminta keterangan Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia, Otto Hasibuan, sebagai saksi untuk kurator PT Skycamping Indonesia, Puguh Wirawan. Otto diketahui pernah membeli aset non budel (tidak pailit) milik PT Skycamping Indonesia berupa dua bidang tanah di Bekasi seharga Rp11 miliar dan Rp16 miliar. Pembelian dilakukan setahun yang lalu. Dua bidang tanah yang ditetapkan sebagai barang agunan ini sudah lama dilelang tetapi tidak pernah laku. Tanah itu dibelinya dari BNI. (Laporan: Winda Yanti | umi)

Jumat, 12 Oktober 2012

Tugas softskill minggu ke-2

KASUS 1 Arthur Andersen, Praktik Akuntansi yang Dipertanyakan Arthur Andersen LPP adalah salah satu firma akuntansi terbesar di AS yang berdiri sejak 1913. Di masa-masa awalnya Andersen memiliki standar-standar profesi akuntansi dan mengembangkan inisiatif-inisiatif baru pada kekuatan-kekuatan integritasnya Arthur Andersen pernah menjadi model sebuah karakter teguh hati dan integritas yang merupakan profesionalitas dalam akuntansi. Tetapi kebangkrutan klien-klien besar membuka skandal-skandal besar yang membuat firma akuntansi ini tutup. Kasus-Kasus Penyebab Keruntuhan Arthur Andersen BFA Skandal Baptist Foundation of Arizona (BFA) menjadi kebangkrutan terbesar perusahaan amal nirlaba dalam sejarah AS, dimana Andersen bertindak sebagai auditornya. Mereka dianggap menipu investor sebesar $570 juta. BFA didirikan untuk menghimpun dana dan mengelola gereja di Arizona. Lembaga ini bekerja seperti bank, membayar bunga deposito yang digunakan sebagian besar untuk berinvestasi di Arizona real estate. Ini merupakan investasi yang lebih spekulatif daripada apa yang dilakukan lembaga pembaptis lainnya. Masalah dimulai ketika pasar real estate mengalami penurunan, dan manajemen dituntut untuk menghasilkan keuntungan. Karenanya, pengurus yayasan diduga menyembunyikan kerugian dari investor sejak 1986 dengan menjual beberapa properti dengan harga tinggi kepada entitas-entitas yang telah meminjam uang dari ayyasan yang tak mungkin membayar properti kecuali kondisi pasar real estate berbalik. Dalam dokumen pengadilan apa yang disebut dengan “skema Ponzi” setelah kasus peniupuan yang terkenal, pejabat yayasan diduga mengambil uang dari investor baru untuk membayar investor yang sudah ada untuk menjaga arus kas. Sementara itu, pejabat puncak menerima gaji. Skema ini akhirnya terurai, mengarah pada investigasi kriminal dan tuntutan terhadap BFA dan Andersen. Akhirnya, yayasan mengajukan petisi Bab 11 mengenai perlindungan kebangkrutan pada tahun 1999. Gugatan investor terhadap Andersen menuduh perusahaan ini melakukan pemalsuan dan menyesatkan laporan keuangan BFA. Dalam sebuah pernyataannya di tahun 2000, Andersen merespon rasa simpatinya kepada BFA tetapi membela keakuratan dengan opininya tentang audit. Namun setelah dua tahun penyelidikan, laporan menunjukkan bahwa Andersen sudah diperingatkan kemungkinan kegiatan penipuan oleh beberapa karyawan BFA, yang akhirnya perusahaan setuju untuk membayar $217 juta untuk menyelesaikan gugatan dengan pemegang saham pada taun 2002. Sunbeam Masalah Andersen dengan Sunbeam bermula dari kegagalan audit yang membuat kesalahan serius pada akuntansinya yang akhirnya menghasilkan tuntutan class action dari investor Sunbeam. Baik dari gugatan hukum dan perintah sipil yang diajukan SEC menuduh Sunbeam membesar-besarkan penghasilan melaului strategi penipuan akuntansi, seperti pendapatan “cookie jar”, recording revenue on contingent sales, dan mempercepat penjualan dari periode selanjutnya ke kuartal masa kini. Perusahaan juga dituduh melakukan hal yang tidak benar melakukan transaksi “bill-and-hold”, dimana menggembungkan pesanan bulan depan dari pengiriman sebenarnya dan tagihannya. Akibatnya, Sunbeam dipaksa meyatakan kembali laporan keuangan selama enam kuartal. SEC juga menuduh Arthur Andersen. Pada 2001, Sunbeam mengajukan petisi kepada Pengadilan kepailitan AS Distrik Selatan New York dengan Bab 11 Judul 11 tentang aturan kebangkrutan. Agustus 2002, pengadilan memutuskan pembayaran sebesar $141 juta. Andersen setuju membayar $110 juta untuk menyeleaikan klaim tanpa mengakui kesalahan dan tanggung jawab. Sunbeam mengalami kerugian pemegang saham sebesar $4,4 miliar dan kehilangan ribuan karyawannya. Sunbeam terbebas dari kebangkrutan. Waste Management Andersen juga terlibat dalam pengadilan atas data akuntansi yang dipertanyakan mengenai pendapatan yang berlebih sebesar $1,4 miliar dari Waste Management. Gugatan diajukan oleh SEC atas penipuan laporan keuangan selama lebih dari lima tahun. Menurut SEC, Waste Management membayar jasa audit kepada Andersen, yang menyarankan bahwa bisa memperoleh biaya tambahan melalui “tugas khusus”. Awalnya Andersen mengidentifikasi praktek-praktek akuntansi yang tidak tepat dan disajikan kepada Waste Management. Namun pimpinan Waste Management menolak mengkoreksi. Hal ini dilihat oleh SEC sebagai upaya menutupi penipuan masa lalu untuk melakukan penipuan masa depan. Hasilnya, Andersen harus membayar $220 juta ke pemegang saham Waste Management dan $7 juta ke SEC. Andersen dipaksa untuk melakukan perjanjian untuk tidak melakukan laporan palsu di masa mendatang atau izin usahanya akan dicabut – suatu persetujuan yang kemudian memutuskan hubungannya dengan Enron. Enron Bulan Oktober 2001, SEC mengumumkan investigasi akuntansi Enron, salah satu klien terbesar Andersen. Dengan Enron, Andersen mampu membuat 80 persen perusahaan minyak dan gas menjadi kliennya. Namun, pada November 2001 harus mengalami kerugian sebesar $586 juta. Dalam sebulan, Enron bangkrut. Departemen Kehakiman AS menmulai melakukan penyelidikan kriminal pada 2002 yang mendorong Andersen dan kliennya runtuh. Perusahaan audit akhirnya mengakui telah menghancurkan dokumen yang berkaitan dengan audit Enron yang menghambat putusan. Atas kasus itu, Nancy Temple, pengacara Andersen meminta perlindungan Amandemen Kelima yang dengan demikian tidak memiliki saksi. Banyak pihak yang menamainya sebagai “bujukan koruptif” yang menyesatkan. Dia menginstruksikan David Duncan, supervisor Andersen dalam pengawasan rekening Enron, untuk menghapus namanya dari memo yang bisa memberatkannya. Pada Juni 2005, pengadilan memutuskan Andersen bersalah menghambat peradilan, menjadikannya perusahaan akuntan pertama yang dipidana. Perusahaan setuju untuk menghentikan auditing publik pada 31 Agustus 2002, yang pada prinsipnya mematikan bisnisnya. Perusahaan Telekomunikasi Sayangnya, tuduhan penipuan tidak berakhir pada kasus Enron. Berita segera muncul ketika WorldCom, klien terbesar Andersen, memiliki penyimpangan sebesar $3,9 miliar. Harga sahamnya kemudian jatuh dan investor melayangkan serangkaian tuntutan hukum yang mengirim WorldCOm ke Pengadilan Kepailitan. Andersen menyalahkan WorldCom dan berikeras bahwa penyimpangan tidak pernah diungkapkan kepada auditor dan bahwa ia telah memenuhi standar SEC dalam auditnya. WorldCOm balik menuduh Andersen karena gagal menemukan penyimpangan yang ada. Selama kasus Enron dan WorldCOm berlanjut, banyak perusahaan-perusahaan lainnya dituduh melakukan penyimpangan akuntansi. Komentar : Dalam hal ini, Arthur Andersen LPP salah satu firma akuntansi di Amerika Serikat telah melakukan pelanggaran etika dalam pelaksanaan pengauditan. Hal ini dapat dibuktikan dengan hal – hal berikut : • Adanya praktik discrimination of information/unfair discrimination, terlihat dari tindakan dan perilaku yang tidak sehat dari manajemen yang berperan besar pada kebangkrutan perusahaan, terjadinya pelanggaran terhadap norma etika corporate governance dan corporate responsibility oleh manajemen perusahaan, dan perilaku manajemen perusahaan merupakan pelanggaran besar-besaran terhadap kepercayaan yang diberikan kepada perusahaan. • Adanya penyesatan informasi. Dalam kasus Enron misalnya, pihak manajemen Enron maupun Arthur Andersen mengetahui tentang praktek akuntansi dan bisnis yang tidak sehat. Tetapi demi mempertahankan kepercayaan dari investor dan publik kedua belah pihak merekayasa laporan keuangan mulai dari tahun 1985 sampai dengan Enron menjadi hancur berantakan. Bahkan CEO Enron saat menjelang kebangkrutannya masih tetap melakukan Deception dengan menyebutkan bahwa Enron secara berkesinambungan memberikan prospek yang sangat baik. Andersen tidak mau mengungkapkan apa sebenarnya terjadi dengan Enron, bahkan awal tahun 2001 berdasarkan hasil evaluasi Enron tetap dipertahankan. • Arthur Andersen, merupakan kantor akuntan publik tidak hanya melakukan manipulasi laporan keuangan, Andersen juga telah melakukan tindakan yang tidak etis, dalam kasus Enron adalah dengan menghancurkan dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan kasus Enron. Arthur Andersen memusnahkan dokumen pada periode sejak kasus Enron mulai mencuat ke permukaan, sampai dengan munculnya panggilan pengadilan. Walaupun penghancuran dokumen tersebut sesuai kebijakan internal Andersen, tetapi kasus ini dianggap melanggar hukum dan menyebabkan kredibilitas Arthur Andersen hancur. Disini Andersen telah ingkar dari sikap profesionallisme sebagai akuntan independen dengan melakukan tindakan menerbitkan laporan audit yang salah dan meyesatkan. Ada beberapa poin yang membuktikan bahwa budaya perusahaan berkontribusi terhadap kejatuhan perusahaan, diantaranya: • Pertumbuhan perusahaan dijadikan prioritas utama dan menekankan pada perekrutran dan mempertahankan klien-klien besar, namun mutu dan independensi audit dikorbankan. • Standar-standar profesi akuntansi dan integritas yang menjadi contoh perusahaan-perusahaan lainnya luntur seiring motivasi meraup keuntungan yang lebih besar. • Perusahaan terlalu fokus terhadap pertumbuhan, sehingga tanpa sadar menghasilkan perubahan mendasar dalam budaya perusahaan. Perubahan sikap lebih memprioritaskan mendapatkan bisnis konsultasi yang memiliki pertumbuhan keuntungan lebih besar lebih tinggi dibanding menyediakan layanan auditing yang obyektif yang merupakan dasar dari awal mula berdirinya Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen. Pada akhirnya ini menggiring pada kehancuran perusahaan. • Andersen menjadi membatasi pengawasan terhadap tim audit akibat kurangnya check and balances yang bisa terlihat ketika tim audit telah menyimpang dari kebijakan semula. • Sikap Arthur Andersen yang memusnahkan dokumen pada periode sejak kasus Enron mulai mencuat ke permukaan, sampai dengan munculnya panggilan pengadilan. Walaupun penghancuran dokumen tersebut sesuai kebijakan internal Andersen, tetapi kasus ini dianggap melanggar hokum dan menyebabkan kredibilitas Arthur Andersen hancur. Akibatnya, banyak klien Andersen yang memutuskan hubungan dan Arthur Andersen pun ditutup. Dari kasus ini banyak terjadi perilaku tidak etis. Perilaku tidak etis paling paling mengemuka disini adalah adalah adanya manipulasi laporan keuangan untuk menunjukkan seolah-olah kinerja perusahaan baik. Andersen telah menciderai kepercayaan dari pihak stock holder untuk memberikan suatu informasi yang adil mengenai pertanggungjawaban dari pihak agen dalam mengemban amanah. Faktor tersebut adalah merupakan perilaku tidak etis yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai keadilan dalam Islam dan dalam bisnis membahayakan. Faktor penyebab kecurangan tersebut diantaranya dilatarbelakangi oleh sikap tidak etis, tidak jujur, karakter moral yang rendah, dominasi kepercayaan, dan lemahnya pengendalian. Hal tersebut akan dapat dihindari melalui meningkatkan moral, akhlak, etika, perilaku, dan lain sebagainya, karena tindakan yang bermoral akan memberikan implikasi terhadap kepercayaan publik. Dalam kasus Andersen diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati investor. Ini merupakan salah satu contoh kasus pelanggaran etika profesi Auditor yang terjadi di Amerika Serikat, sebuah negara yang memiliki perangkat Undang-undang bisnis dan pasar modal yang lebih lengkap. Hal ini terjadi akibat keegoisan satu pihak terhadap pihak lain, dalam hal ini pihak-pihak yang selama ini diuntungkan atas penipuan laporan keuangan terhadap pihak yang telah tertipu. Hal ini buah dari sebuah ketidakjujuran, kebohongan atau dari praktik bisnis yang tidak etis yang berakibat hutang dan sebuah kehancuran yang menyisakan penderitaan bagi banyak pihak disamping proses peradilan dan tuntutan hukum Untuk itulah kode etik profesi harus dibuat untuk menopang praktik yang sehat bebas dari kecurangan. Kode etik mengatur anggotanya dan menjelaskan hal apa yang baik dan tidak baik dan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebagai anggota profesi baik dalam berhubungan dengan kolega, klien, publik dan karyawan sendiri. Yang harus menjadi sebuah pelajaran bahwa sesungguhnya suatu praktik atau perilaku yang dilandasi dengan ketidakbaikan maka akhirnya akan menuai ketidakbaikan pula termasuk kerugian bagi banyak pihak.

Minggu, 07 Oktober 2012

Tugas sofskill minggu pertama

1. Kode Etik dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Contohnya adalah Seorang Guru, ia mempunyai kewajiban untuk membimbing anak didik seutuhnya dengan tujuan membentuk manusia pembangunan yang pancasila. Seorang Guru juga harus mengabdi tanpa pamrih dan tidak pandang bulu dengan membantu (tanpa paksaan, manusiawi). 2. Menurut saya menggunakan mobil dinas untuk kepentingan pribadi adalah salah satu bentuk contoh yang menyalahgunakan profesinya untuk kepentingan pribadi. Ia mempunyai profesi tetapi tidak tahu ataupun tidak sadar bahwa ada kode Etik tertentu dalam profesi yang mereka miliki, dan mereka tidak lagi bertujuan untuk menolong kepentingan masyarakat, tapi sebaliknya masyarakat merasa dirugikan oleh orang yang menyalahgunakan profesi.

Rabu, 20 Juni 2012

TUGAS B.INGGRIS 3

Seberapa penting TOEFL dalam akuntansi For me it is very important TOEFL akuntatamsi field. Not only in this field, but for all jurusasn. Mastery of English language for me is one ability that is very difficult to understand or translate it, either orally or in writing. Levels or the ability of each person to master English language is also different. Depending on the extent to which someone is willing to try to train and develop capabilities. To measure a person's English language ability, can be done by way of a test. One of the TOEFL test tersebuat. TOEFL is often used as a requirement for follow-up study program, a scholarship program or to obtain a degree certified. Even now a requirement in finding a job. We must often learn in this TOEFL. TOEFL test is actually very useful, especially for graduates who want to work at the company. Because, this time almost all the company installed TOEFL standards as the main requirement to fill vacancies which they attach. TOEFL has become a necessity. However, there are some important things you need, which is one of them is a standard assessment used TOEFL each place is not the same. However, when viewed from the side of the needs and age, will be able to choose which ones should be used. For example, students need a TOEFL more than TOIEC. This is because in the subjects they are still contained writing. However, beyond that, it should also exist in TOIEC for writing exercises. Because, however, this capability is also needed in the workplace. In addition, because TOIEC using international standards, it may be rational if the price of expensive exams. Reportedly, all tests require funding of about 400 thousand per person. These prices can be quite high for the general public, especially for students. Not everyone is able to fulfill it. Many students are bored or lazy in this TOEFL. Proverbial prefer itung-itungan than having to work on the problems, especially english toefl dsalam this field. But should we have to remember that the TOEFL is very important in determining the working world.

TULISAN ARTIKEL 5

Tulisan artikel 5 Banjir di Jakarta Banjir pada hakikatnya hanyalah salah satu output dari pengelolaan DAS yang tidak tepat. Bencana banjir menjadi populer dalam waktu hampir bersamaan (pada awal tahun 2007) beberapa kota dan kabupaten di Indonesia terpaksa harus mengalami bencana ini, bahkan DKI Jakarta yang notabene merupakan ibukota negara RI terpaksa harus terendam air. Kejadian banjir yang cukup berat juga pernah dialami oleh DKI Jakarta pada awal tahun 2002 yang menggenangi sebagian wilyah DKI jakarta walaupun tidak sehebat banjir awal tahun 2007. Dari hasil pemantauan di lapangan, maka dapat diidentifikasi beberapa penyebab banjir secara biofifik yaitu ; curah hujan yang sangat tinggi, karakterisitk DAS itu sendiri, penyempitan saluran drainase dan perubahan penggunaan lahan. Penjelasan dari penyebab banjir di atas adalah sebagai berikut : Curah Hujan. Curah hujan pada saat banjir jakarta pada tanggal 18 januari 2002, disebabkan oleh curah hujan harian sebesar 105 mm/ hari, kemudian banjir kedua pada tanggal 30 januari 2002 disebabkan curah hujan sebesar 143 mm/ hari. Padahal curah hujan di atas 50 mm/ hari patut diwaspadai. Kejadian banjir Jakarta dan sekitarnya pada tanggal 3 Pebruari 2007 berdasarkan data pengamatan tinggi muka air dan debit sungai ciliwung di pos pengamatan bendungan katulampa menunjukan angka 250 cm, padahal tinggi muka air melampau angka 100 cm sudah harus siaga. Curah hujan mencapai 172 mm/ hari (sudah melebihi banjir jakarta tahun 2002). Dengan lamanya hujan yang dimulai awal januari 2007 menyebabkan tanah menjadi jenuh dengan air sehingga pada saat hujan sebagian air hujan merupakan aliran permukaan (run off). Juga pada saat bersamaan laut di pantai utara DKI Jakarta naik. Karakteristik DAS. Daerah aliran sungai (DAS) yang ,menyebabkan banjir jakarta adalah DAS Ciliwung-Cisadane. Karakterisitik DAS meliputi bentuk dan kemiringan lereng. Karakteristik DAS Ciliwung-Cisadane mempunyai bentuk daerah hulu dan tengah dengan kelerengan terjal. Sedangkan daerah tengah sampai hilir sangat datar dan luas. Bentuk DAS ini begitu hujan jatuh maka air hujan dari daerah hulu langsung mengalir ke bawah dengan waktu konsentrasi yang singkat. Saluran Drainase. Saluran drainase memiliki peran sangat penting sebagai jalan bagi air untuk sampai ke laut yang merupakan tujuan akhir dari air mengalir. Volume saluran drainase sungai ciliwung khususnya daerah hilir disana sini mengalami penyusutan yang disebabkan oleh ukuran lebarnya berkurang, terjadi pengendapan dan masih berkembangnya prilaku masyarakat membuang sampah di sungai. Komentar : I think the article above is pretty good and useful because the information conveyed in the article above is very nice and well understood by the reader and all that to say in the article in accordance with the facts. Referensi http://adzaniahdinda.wordpress.com/2011/10/11/contoh-artikel-banjir/

TULISAN ARTIKEL 4

Tugas artikel 4 *Women are more vulnerable to osteoporosis* Data Center Research and development of nutrition health ministry showed 90% of women have symptoms of osteoporosis, 32% of whom had osteoporosis. As for the men as much as 41.8 percent of the onset of symptoms, 28.8% percent of them had osteoporosis. Why a higher prevalence of women? This caused most of the 50% shortage of women Indonesia daily calcium needs. Survey European Journal of Clinical Nutrition in 2007, the average daily calcium intake of 293 mg per day Indonesian women. Ideally, the daily requirement of calcium for a woman is 1000 mg / day according to the RDA. The best sources of calcium are foods such as milk, cheese, yogurt, anchovies, shrimp rebon, nuts, tempeh, or drinking milk. The review of the SEAMEO Regional Center for Community TROPMED Nutrition, University appears logical and University of Otago New Zealand. concluded that the majority of Indonesian women consume only 270-500 mg / day, so it is not surprising that the two Indonesian women today are at risk of osteoporosis. Currently osteoporosis is a major health risk not only in Indonesia but in Asia due to increasing human population and life expectancy. Half of the fractures resulting from osteoporosis that occurs in the world will appear ASIA 2050, a widespread vitamin D deficiency and low calcium intake. Research Nutritionist Research Manager and senior health Fonterra Brands, John Todd. Why Calcium? Calcium is a mineral element is most numerous in the body. At 70 kg body weight there were approximately 1.200 grams of calcium which 99% are in the skeleton, while 1% were in other tissues and body fluids that are widely distributed throughout the body. The evidence suggests that people suffering from osteoporosis previously were not aware that the bone growth and development will cease at age 30 and after that decrease naturally. For that awareness should be fostered fulfillment of calcium should be done early. Calcium will help the blood clotting process and a catalyst for a variety of biological processes in the body and maintain cell membrane function. In order to maintain the necessary balance of calcium intake of more than 1,200 g / day for 51 years of age or older, and 1000 g / hr for 19-50 years. For children who are the body, calcium absorption can mencapai75% so that if the body will take calcium deficiency reserves in the bone bank. So the longer, the more calcium is taken, the bone becomes thinner and then porous. Comment : women proved more vulnerable than men due to osteoporosis Ideally the daily requirement of calcium for a woman is 1000 mg / day according to the RDA. therefore it is advisable for women to always keep eating foods that contain lots of calcium for bone growth and development period will cease at age 30 and after a natural decline.

TULISAN ARTIKEL 3

Tulisan artikel 3 *READY TO BE VEGETARIAN ??* Because the reasons for health, beauty, love of animals, and reduce global warming, making the person ultimately reduce or do not consume animal flesh and dairy products. Such a person is usually called a vegetarian. But did you know that there are several types of vegetarian based on what they consume? What are the benefits and difficulties that have to undergo a diet like this? Benefits of Being Vegetarian The benefits of a vegetarian is primarily for health. These benefits include: • Useful for your health. As is known, vegetables and fruits that contain lots of fiber helps the digestive tract health and make you well every day. Vegetables and fruits are loaded with antioxidants that can prevent cancer, heart disease or diabetes. • Increase the beauty, ageless skin by consuming natural foods. Vegetables and fruits can make the body look slimmer. • Help reduce global warming is disturbing the earth's population. Livestock industry to be one cause of global warming on Earth and also contributed a fair amount of pollution, especially air pollution. In addition to warming and pollution generated in the industry, pollution is also generated from the process of making food for the animals. Difficult Being Vegetarian In addition to the benefits, there was also a felt unable to try vegetarianism. Causes that may be experienced: • Too meyukai meat, making it very difficult if you have to leave for the taste of meat remedy forever • By becoming a vegetarian will find it difficult if you have to eat outside because it was difficult to find vegetarian food on the market. Type of Vegetarian After seeing some of the benefits and difficulties encountered, you may tertari to become a vegetarian too. Vegetarian does not mean people who only eat vegetables, but vegetarian is divided into several types. Each type has its own rules. Vegetarian type consisting of: • Vegan Not consume all that good meat red meat, poultry or fish meat. Vegans do not consume animal products processed from a case of eggs, milk, or cheese. • Lacto Vegetarian Not consume any type of meat (red meat, poultry or fish meat) and eggs. But continue to consume milk. • Lacto ovo vegetarian Not consume any type of meat but allowed to eat eggs or dairy. • Pesca Vegetarian Do not eat red meat or poultry but allowed to keep taking the eggs, milk and meat. • Flexitarian A level that many make allowances for this kind can still eat meat and dairy products at all times. • Frutarian Only eat fruit, seeds and nuts are rich in vitamin E and is useful for skin care and make the young. • Raw Foodist Consume only raw foods, because the cooking process is considered to damage the natural things that exist. The decision to become vegetarian or not is your own decision you can think of to consider the benefits and COMMENT : Be a vegetarian or not is a personal choice of each individual. was clear with a vegatarian our lives will be healthier and away from various diseases. but also many difficulties to be faced if we are to transform themselves into a vegetarian. one of which is that we should be able to control ourselves to not consume any animal flesh be it red meat, poultry or fish meat. But not all types of vegetarians are not allowed to eat meat, as in the article above in describing the various types of vegetarian and its own rules.

TULISAN ARTIKEL 2

Tulisan artikel 2 *Do not Feel Better Yourself From Others* A shipwreck on the high seas as severe storm and waves. Only two the man who could save themselves. They swam to a small island arid. Two of the survivors did not know what to do. But they both convinced that nothing can be done but pray. To find out who the prayer of the most granted, they agreed to split The little island into two territories. And their own lives opposite on the sides of the island. The first prayer they prayed, they begged to be derived food. The next day, the man to one saw a tree full of fruit- fruits growing on the side of his residence. While in the area where he lived the others remain empty. What about the fate of these two men? Who who won? The story goes as follows: A week later, to a man who feels lonely and decided to pray to be a wife. The next day, there is a sunken ship and the only surviving passenger was a woman who swam and stranded on the side where the man lived in one. While at the residence to the two men still no nothing. Soon, this one man to pray for the home, clothing, and food. The next day, like a miracle, all that is required to present for him. While the second man still did not get anything. Finally, this one man to pray for the ship that he and his wife could leave the island. In the morning they found a ship moored on the beach. Soon he and his wife climbed into one on board and get ready to set sail to leave the island. He decided to leave the man to two who lives on the other side of the island. According to him, was the second man did not deserve such a blessing because her prayers had never come true. Once the ship ready to go, this one man to hear the echoes of the sky, "Hey, why are you leaving your partner at the other side of this island?" "My blessing is my own, because only doakulah the grant," he replied to this one. "Prayer is not one man my friend answered. So, he did not deserve anything. "" You're wrong! "Boomed the voice snapped. "Did you know that your partner had only one prayer. And, all the prayers come true. If not, then you will not get anything. " "Tell me," asked the man to the one it is. "What kind of prayer he prayed that I should feel indebted to all of this to him?" "He prayed that all your prayers answered!" What kind of arrogance that makes us feel better than others? Realize how many people who have sacrificed everything for our success. We should not ignore the role of others. And do not judge someone / something just from the "visible" only. Comment : Thank God, for every person who gets the opportunity to gain this insight, because it is also a prayer orang2 creative, and willing to try to always seek and find inner peace not easy to convey something useful, is also not easy to accept any advice for self-improvement

TULISAN ARTIKEL 1

Tulisan artilel 1 *We live to share* Everyone should be aware that people were born different. Some people were born in Africa and they are human with black skin. Some were born in Europe and America and they are lucky with their white skin. And some other was born in Asia. People live in different surface of the earth so they can learn and know each other. Everyone should be aware that people in all around the world are different. Some people can do anything with their money. But there are many people who can’t imagine how a plane is like. I read Tetsuko Kuroyanagi’s book and knew that there were children in Africa who didn’t know how to draw an elephant. Everyone should be aware that there are many rich people so they can buy an island. But there are also many people that are dying because of nutrition deficiency. Everyone should be aware that people can only live their life, if there’s just a balance. The rich should share some of their wealth to them who are poor. How do you think if a half of this planet’s rich people help their siblings who don’t have enough money to study at school? If the riches help to provide good health care, if they help to drain water for those who are attacked by drought? Ramadan is the month to start sharing. And we know that the world will be much better. Comment : There is no human being the same in this world, we are all born different to complement each other. therefore it is necessary tolerance between human beings. Not only tolerate each other but also share is in need. as describe in the article above that each person must realize that people can only live their lives, if only there was a balance. The rich should share some of their wealth to the poor. wonderfull if we share ...

Kamis, 10 Mei 2012

Reading (Tugas softskil 3)

Mr. Pomat, a Malupit shop owner, called a meeting to find out the views of the community on local government plants to close the Malupit Community School at the end of the present school year. Mr. Pomat acted as chairman of the meeting. He introduced Mr. K.Kazarin, the planning Officer of the Raval Education Department. Mr. Kazarin pointed out that there were now only fifty-three children at Malupit Community School. This was considered too high a number for one class under one teacher; and too low a number for the forming of two classes and the employment of two teacher. Mrs. Luvako, who had taught at the school for the past twenty-two years, would be retiring from the teaching service in July. The Planning Office wished to take this opportunity to close the school, because it is expensive to run, and to move the children to two bigger schools in Raval, six miles away. Mrs. Jarvis, the mother of an eight-year-old boy at Malupi, asked what would happen about transport to Raval. Mr.Kazarin replied that the children would travel by bus. This would be provided by the Raval Transport Department, and it would take Malupit children to and from school free of charge. Another parent, Mr.H.Wiley, expressed the fear of many parent that closing the local school would mean that the children of Malupit would not grow up with the same sense of community as in the past. They would feel lost in the much larger schools in Raval. Mr. Kazarin replied that the Raval school were not very large, and that in any case, the children would have to go to Raval later for education at high-school level. The chairman voiced the view of the meeting when he said that there was good reason to believe that there would soon be more young children living in Malupit. It would be foolish, he said, to close the school, and then to find that there were more than enough local children to form two classes and employ two teachers. A final point was made by Mr.Colmar, a retired businessman, that without Malupit Community School, there would be nowhere big enough for local clubs an organizations to hold their meetings. Mr.Pomat brought the meeting to a close shortly after 9 0’clock. 1. The main discussion ot the meeting held by the Malupit community was about…. a. the plan of parents to move their children to a bigger school in Raval b. the high cost of running the Malupit community school c. the retirement of Mrs.Luvako from the Malupit community school d. the employment of two more teachers for the Malupit community school e. the opinions of the Malupit community on the closing of the Malupit community school Answer : E 2. At the meeting, Mr. Kazarin stated that the local government would… a. establish high-school for the children at Malupit in the future b. not be able to consider the request of the Malupit community c. support the Malupit community school with funds and teachers d. provide free transport from Malupit to Raval for the children every morning e. expand school in Raval to accommodate children from the Malupit community school Answer : D 3. Why did the local government plan to close the Malupit community school ? a. there were only two teachers b. the school was too expensive to run c. the only teacher was going to retire d. Malupit was only 6 miles from Raval e. Malupit was too small a town for a school Answer : B 4. Which of a following is True according to the text ? a. children of Malupit felt lost in their new school in Raval b. The chairman of the meeting closed the meeting at 9 o’clock c. Mr. Kazarin agrees not to close the Malupit community school d. community meetings used to be held at the Malupit community school e. It was believed that the number of children in Malupit would not increase Answer : D 5. After reading the whole text, we may conclude that… a. the meeting ended without any solution to the problem b. parent objected to the addition of another class c. the Malupit school had too many student d. the Malupit school was not a good school e. the Malupit school was in Raval Answer : A 6. Why was he arrested ? He was arrested because of… a. to rob the store b. robbing the store c. in order to rob the store d. when he robbed the store e. while he was robbing the store Answer : B 7. Her winning a prize in beauty contest surprises me The underlined words means… a. After she won a prize b. when she won a prize c. she is winning a prize d. The fact that she won a prize e. The expectation that she’ll win a prize Answer : D 8. The students are supposed to have finished their test when the bell rings. a. the students finished their test b. the students will have finished their test c. the students were finishing their test d. the students will be finishing their test e. the students are going to finish their test Anserr : B 9. There are four of us working in the same company:….work in the sales Department. a. as a matter of fact my brother, Rian, Santi, Memik and I b. as a matter of fact, my brother, Rian, santi, Memik and I c. as a matter of fact, my brother Rian, Santi, Memik and I d. as a matter of fact, my brother Rian, Santi, Memik an I e. as a matter of fact my brother, Rian, Santi, Memik and I Answer : B 10. The people won’t and their strike unless their proposal are agreed. therefore…. a. the government has to agree their proposal b. the government doesn’t agree their proposal c. the people have got an agreement in their proposal d. the people don’t expect an agree ment in their proposal e. the government doesn’t agree to the people’s proposal Answer : A

Rabu, 11 April 2012

15 STRUCTER

15 Soal Structer 1. I’m afraid we have to get the house . . . a. Must be mended b. Will heve to be mended c. Mended d. Can’t be mended Answer : C ( because get something + pas participle ) 2. She has to work much . . . than she used ro. a. Hard c. More hardly b. Hardly d. Harder Answer : D ( because adjective + than ) 3. If . . . her to hospital, she would have died. a. Had taken c. Didn’t take b. Hadn’t taken d. Haven’t had Answer : B ( because type 3 impossible condition( If + subject + pas perfect + anse + subject 2 + perfect condisional )) 4. Din’t you do your homework last night? a. Hadn’t had c. Didn’t have b. Hadn’t d. Didn’t invite Answer : A ( because subject + would rather + subject 2 + past perfect ) 5. You had to turn back because of the cold weather? a. Hadn’t we c. Didn’t you b. Had you d. Did you Answer : C ( because have to “do” , “does” , “ did “, should be used with “ have to “ in negative amd interrogative sentence ) 6. You re drunk you’d better not drive tonight . . . ? a. Hadn’t you c. Wouldn’t you b. Had you d. Would you Answere : B (because If the main clause in negative, the tag is affirmative, if the main clause is affirmative, the tag is negative ) 7. He was so . . . that the could’t axplain the accident to the police. a. Drunk c. Alcopholic b. Drank d. Toppler Answer : A ( because “ so “ in the pattern is an followed by nounts ) 8. He had taken a . . . note out or my hand bag> a. Ten – Pond b. Ten – Pounds c. Ten – Pounds’ d. Ten – pounded Answer : A (because the number + noun cpmbination are always hyphenated and are always singular ) 9. I was frightened . . . she was lying unconsious on the floor. a. How ever c. Due to b. If d. For Answer : D ( because “ for “, as a conjuction means “ because “) 10. . . . my bad back, I got up and went to work. a. Despite c. In spite b. Although d. Even though Answer : A ( because Despite +noun (phresa )) 11. How . . . have tou been living in this city. a. Long c. Munch b. Long ago d. Munch time Answere : A ( because testing pont is how long ) 12. It was . . . cold yesterday that I shivered all night. a. So c. Very b. Such d. Quit Answere : A ( because testing point is so. . . that, “ so “ in the pattern is an adverb and is used before adverb ar adjectives which are followed by nouns ) 13. If tou had been driving carefully. You wouldn’t . . . an accident. a. Have had c. Have done b. Have been making d. Have made Answere : A ( because the verb in the if clause can be in the past perfect continouse tense to express a progressive action : the verb in the main clause is in the perfect conditional ) 14. They all left the room and now I was alone . . . her. a. With b. Without c. By d. Near Answere : C ( because the testing point is with) 15. You shouldn’t let the children . . . a. Eat b. Eating c. To eat d. To eating Answere : A ( because let somebody + plain infinitive)

Senin, 02 April 2012

tugas bahasa inggris 2" Toefl dalam Listening"

Listening Methods Only Study the English that TOEFL Uses Only the English Study That Uses TOEFL Strictly English's tutors only focus on the English you need for the Listening Section of the TOEFL. Strictly English's Tutors only focus on the English you need for the Listening Section of the TOEFL. For example, because almost every TOEFL lecture uses adverbials and adverbial phrases to introduce an opposing point of view, we make sure that you understand that grammatical pattern. For example, Because almost every lecture TOEFL uses adverbials and adverbial phrases to introduce an Opposing points of view, we That Make sure you understand That grammatical pattern. Improve your Knowledge of Academic Content Improve your Knowledge of Academic Content The TOEFL listening section has you listen to lectures and class discussions from various academic subjects like biology, psychology, art history, geology, literature, etc. The TOEFL listening section has you listen to lectures and class discussions from Various academic subjects like biology, psychology, art history, geology, literature, etc. This is why our Listening Package gives your close to 300 lectures on various academic topics. This is why our Listening Package Gives your close to 300 lectures on Various academic topics. These lectures will make you more confident when listening to university lectures. These lectures will make you more confident when listening to university lectures. Strengthen your Listening by Reading. Strengthen your Listening by Reading. Presenting, and Transcribing Presenting, and Transcribing Many people think that the best way to improve your listening is to listen, listen, listen. Many people think That the best way to improv your listening is to listen, listen, listen. And, yes: this will help. And, yes: this will help. But listening to English is just one of four ways to improve your listening. But listening to English is just one of four Airways to improv your listening. In addition, we have our students read academic lecture, give presentations on academic topics, and copy written versions of lectures. In Addition, we have our students read academic lecture, give presentations on academic topics, and copy written versions of lectures. Ear Training Ear Training Many students have trouble understanding lectures and conversations because they are unable to hear the words that native speakers of English either verbally contract together or "swallow" when talking. Many students have trouble understanding lectures and conversations Because They are Unable to hear the words That native speakers of English either verbally contract together or "swallow" when talking. Our ear training exercises help you hear these verbal contractions and these swallowed words so that you will have a better understanding of what you're listening to. Our ear training exercises help you hear these verbal contractions and swallowed these words so That you will have a better understanding of what you're listening to. Explain Wrong Answers Explain Wrong Answers It's not only important to know which answer choice is correct. It's not only Important to know the which answer choice is correct. It is also very important to know why a wrong answer choice is wrong. It is also very Important to know why a wrong answer choice is wrong. As we train you to explain why an incorrect answer choice is wrong, you will strengthen your critical ability to answer questions more quickly. As we train you to explain why an incorrect answer choice is wrong, you will Strengthen your ability to answer critical questions more Quickly. Write TOEFL Test Questions Write TOEFL Test Questions If you can begin thinking like a TOEFL-test writer, then you'll be able to identify the tricks and traps TOEFL puts into their answer choices. If you can begin thinking like a TOEFL-test writer, then you'll be Able to identify the tricks and traps puts into their TOEFL answer choices. So we have you wr So we have you wr ite your own TOEFL questions to various TOEFL lectures. ite your own questions to Various TOEFL TOEFL lectures. Align the TOEFL books from easiest to hardest Align the TOEFL books from easiest to hardest Because some TOEFL books are more advanced than others, Strictly English has sequenced the TOEFL books on the market from easiest to hardest so that as your study of Listening will become more challenging as you go. Because some TOEFL books are more advanced than others, Strictly English has sequenced the TOEFL books on the market from easiest to hardest so That as your study of Listening Will Become more challenging as you go. http://strictlyenglishusa.com/toefl-methods-strategies/listening