Sabtu, 19 November 2011
Vaksin Kanker Akan Diuji
Terapi Vaksin kanker berhasil dikembangkan ilmuwan India. Saat ini sudah masuk tahap uji klinis di Chennai dan Amerika Serikat dalam beberapa bulan mendatang.
Vaksin yang dikembang oleh para ilmuwan Institut Nasional Imunologi ini bersifat untuk memperpanjang masa hidup dari pasien yang terkena beragai macam kanker tingkat lanjut.
"Awal tahun depan, diperkirakan uji klinis akan pertama kali dimulai di Institut Kanker Adayar," Kata Anil Suri, seorang program penelitian kanker pada NII yang dilansir dari msn news, kamis (17/11/2011).
Institut Nasional Imunologi telah menandatangani perjanjian dengan National Cancer Institute yang berada di Amerika Serikat yang akan melakukan uji klinis di rumah sakit kanker Sloan Kettering Memorial di New York.
Sementara uji klinis yang dilakukan Institut kanker Adayar lebih fokus pada kanker leher rahim. Uji tersebut bagaimana vaksin dapat melawan kanker di sekitar leher rahim.
Rencana Rumah Sakit Adayar akan menguji vaksin pada 18 pasien yang mengidap kanker. Mereka akan membandingkan terhadap 18 pasien lain yang hanya menerima terapi standar untuk kanker leher rahim.
Sewaktu diuji pada hewan, vaksin menunjukkan hasil yang positif. Ini merupakan metode baru pengobatan kanker, dimana sel dendritik disuntikkan ke sel imun pasien untuk melawan kanker.
Untuk menghasilkan jumlah sel dendritik dalam jumlah besar, pihak rumah sakit mengambil sample darah pasien dalam jumlah besar agar di teliti lebih lanjut di laboratorium.
Sel-sel dendritik yang sudah terjadi peningkatan akan diberikan kembali ke pasien untuk mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh mereka untuk melawan sel kanker.
Di India telah terjadi 10 kasus kanker baru muncul setiap tahun, empat diantaranya meninggal. Data yang dikeluarkan oleh Badan kesehatan Union menunjukkan lebih dari 25 pasien kanker dapat terjadi setiap saat.
Vaksin kanker ini tentu saja sangat diharapkan dunia kesehatan. Dengan metode baru ini, kita berharap dapat menekan tingkat kematian yang diakibatkan oleh kanker.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar